Safri Ishak



Version 06-FEB-2009


Shoutbox

Jakarta (I)

Ayah dan Mak saya beserta kami anak-anak kandung beliau sebanyak delapan orang merantau ke Jakarta dari Mentok Bangka pada tahun 1961, saya anak nomor dua dan pada waktu itu umur saya 13 tahun, adik saya yang paling kecil Noviar baru berumur dua tahun.

Kami berangkat dari Mentok dengan menggunakan kapal Koan Maru dengan rute dari Medan menuju Jakarta dan singgah di Tanjung Pinang dan Mentok. Karena kapal tidak bisa merapat, maka para penumpang dan barang-barang bawaan diangkut dengan tongkang dari pelabuhan ke kapal. Sampai di kapal perlu usaha extra untuk naik ke kapal, karena ombak agak besar dan tongkang terayun-ayun oleh ombak, di kapal kami dapat tempat di deck dekat haluan kapal. Waktu tempuh dari Mentok ke Jakarta sekitar 24 jam, di deck udara terasa dingin karena banyak angin apalagi pada waktu malam hari. Dalam perjalanan itulah pertama kali kami sekeluarga harus antri untuk mendapatkan makanan.

Keesokan harinya kami sampai di Jakarta dan kapal merapat di Tanjung Priok, dari sana kami menuju ke Tebet Barat, kalau tidak salah naik truk karena kami membawa perabotan rumah tangga. Ayah mengontrak rumah di Rawa Bilal, sekarang Tebet Barat 3C, walaupun pada waktu itu Tebet masih belum dianggap sebagai bagian Kota Jakarta, kata orang-orang tempat jin buang anak, tapi bagi kami sudah ramai. Jarak antara satu rumah dengan yang lain sangat rapat dan pemukiman sangat padat dibandingkan dengan di kampung kami.

Adik-adik saya sekolah di SD Tebet, saya dan kakak perempuan saya sekolah di SMP Wydiasana, Gang Bedeng, dekat Pabrik Angin Jl. Minangkabau, dari Tebet biasanya kami jalan kaki bersama kawan-kawan. Kalau pelajaran olahraga kami ke lapangan bola milik Perusahaan Kereta Api di Manggarai, dari sekolah lewat gang kesana. Ada suatu hal yang sangat berkesan pada waktu sekolah, guru matematika Pak Siregar, memberikan teka-teki, menurut beliau dengan menggunakan matematika bisa dibuktikan bahwa banyak orang yang masih hidup sebetulnya sudah pernah mati. Kami sekelas tidak bisa memecahkan teka-teki tersebut, akhirnya Pak Siregar menjelaskan setengah ditambah setengah sama dengan satu, seandainya seorang bapak tiga hari yang lalu bekerja setengah mati dan hari ini dia bekerja setengah mati lagi, berarti dia sudah satu kali mati .... he he. Waktu sekolah saya pernah dimarahi ayah gara-gara dipenghapus saya (dari karet dan warnanya putih) ada tulisan I LOVE YOU, saya sempat di-interogasi, tapi saya tetap menjawab tidak tahu siapa yang menulis, barangkali salah satu teman yang nulis buat kakak saya Farida .......... salah alamat dia ...... he he, tapi saya yang kena getahnya.

Dengan modal yang dibawa dari kampung, ayah membeli kavling dekat kontrakan lalu kami membangun rumah sendiri, ayah sebagai arsitek, insinyur, pemborong, tukang batu merangkap tukang kayu dan kami jadi kenek. Enam bulan kemudian bersamaan dengan habisnya masa kontrak, Alhamdulillah kami pindah ke rumah baru. Rumahnya unik, tembok batako tanpa di plester, kusen pintu dan jendela lengkap, tapi diruang tamu tidak ada daun pintu dan daun jendelanya, sehingga kalau duduk di ruang tamu serasa duduk diruangan full AC. Untung atap genteng sudah terpasang komplit, sehingga kami tidak kehujanan dan tidak kepanasan. Kamar mandi dan jamban jadi satu diluar rumah, malam hari, mau buang air, takut ke kamar mandi, beda dengan di kampung kamar mandi kami satu atap dengan rumah.
Mak waktu di Mentok membuat Laksa Bangka dan Roti Goreng. Nah di Tebet Mak membuat Opak Goreng, kalau sudah matang di olesin gula jawa, adik saya Tamrin yang jualan di sekolah.

Kalau musim layangan kami membuat dan menjual layangan, di kampung kami menggunakan kertas minyak, rupanya di Jakarta pakai kertas roti sehingga bisa digambar, trade mark kami gambar huruf S simbol Superman.

Tahun 1962 dan 1963 merupakan tahun yang sulit, untuk mendapat beras, minyak tanah dan kadang-kadang bahan pakaian, dibagi kupon, kami beramai-ramai harus antri, malah saat itu kami sempat makan bulgur. Kalau ayam diberi makan bulgur kering bisa mati, karena bulgur banyak menghisap air, sehingga ayam kehausan, minum air, bulgur mengembang dan tembolok ayam bisa pecah. Jadi kalau mau mengkonsumsi bulgur harus direndam dulu, baru dimasak atau diberikan kepada ayam, konon di negeri asalnya bulgur buat makanan kuda. Hebatnya kalau makan bulgur perut cepat kenyang dan rasa kenyangnya bertahan lama apalagi kalau sering minum setelah makan. Bulgur juga dibuat roti sebagai pengganti gandum, dijajakan oleh tukang roti keliling, kami menamakannya roti bantal, sanga manjur buat mengganjal perut.

Kebetulan waktu itu kakak ayah, Ismail Musa, kami panggil Pak We Mail, menjenguk kami dan beliau menawarkan ayah pekerjaan sebagai mekanik di Caltex, Rumbai Pekanbaru, Riau. Ayah saya berangkat ke Pekanbaru mengikuti test dan Alhamdulillah diterima sebagai pegawai. Pak We Mail lulusan Sekolah Tehnik (Bangunan) dan tinggal di perumahan perusahaan, barangkali beliau iba melihat rumah unik kami dan menu makanan kami.

Setelah kenaikan kelas kami berangkat ke Pekanbaru naik pesawat terbang .... horeee, first time in my life, pesawat jenis Dakota, jumlah tempat duduk sekitar tiga puluh dan kami bersepuluh, berarti sepertiga kapasitas tempat duduk. Kami berangkat dari Kemayoran Airport dan di Pekanbaru kami mendarat di Pelabuhan Udara Simpang Tiga, landasan pesawat masih menggunakan tanah yang dikeraskan.

Kisah lebih lanjut waktu di Rumbai Pekanbaru, silahkan klik disini.

 
Silahkan kirim komentar, feedback dan saran, terima kasih.
 
My HOME www.TB512.com
www.TB512.com was created as facility to learn how to develop a website, TB512property has been developed as a pilot project which consisted of advertising regarding house, shop, townhouse, apartment and land for sale etc. TB512 is a logo of Tebet Barat 5 No 12 South Jakarta, Indonesia 12810 which is the address of my home as well as my virtual office Safri Ishak telephone 021-8296762 or mobile phone 0815 1140 1617.
My BUSINESS Directory
Tebet Business Directory consists of addresses and phone numbers of favorite restaurants, traditional markets, hotels, offices, schools, super markets, malls, automotives, gardens, flowers, cakes, advertising, computers, salons, barber shops, cosmetics, banks, apartments etc.Originally it was compiled for personal purposes and then published to the internet as a gateway to search business directory and websites in Tebet and surrounding area.
EXIT